Ketikamelakukan ziarah kubur, seorang muslim dianjurkan untuk mendoakan orang sudah meninggal tersebut, membaca ayat Alquran, dan zikir. Berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW, saat memasuki kompleks pemakaman, dianjurkan membaca salam sebagai berikut:
Ilustrasi cara mendoakan orang yang sudah meninggal, Photo by Masjid MABA on UnsplashMempelajari cara mendoakan orang yang sudah meninggal dengan baik dan benar perlu dilakukan agar amalan umat Islam sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Apalagi ketika sudah meninggal semua hal tentang keduniaan si mayit sudah tersebut seperti yang terdapat pada Hadist Riwayat Muslim, no. 1631 bahwa “Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, yaitu sedekah amal jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.”4 Cara Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal Ilustrasi kuburan cara mendoakan orang yang sudah meninggal, Foto oleh Sikap Positif Muslim di UnsplashBagi kerabat, teman, atau anggota keluarga yang masih hidup sangat penting untuk mendoakan kebaikan bagi si mayit. Terutama agar dosa-dosa si mayit diampuni saat masih hidup. Berikut ini beberapa cara mendoakan orang yang sudah meninggal yang diambil dari Al-Quran dan Membaca Doa Ketika Ziarah Kuburالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْم ُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari golongan orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang menyelamatkan kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.” HR. Ahmad 25855, Muslim 975, Ibnu Hibban 7110, dan yang lainnya.2. Berdoa Pasca Pemakamanاللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ثَــبـِّـــتْهُYa Allah ampunilah dia dan kuatkanlah dia untuk menjawab pertanyaan malaikat .Setelah jenazah dimakamkan dianjurkan untuk berdiri di samping kuburan dan mengucapkan doa di atas tadi sebanyak tiga sesuai dengan HR. Abu Dawud, bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai mengubur jenazah, kemudian beliau berdiri dan berkata, “ Mohonkanlah ampun untuk saudara kalian dan mintalah kekuatan untuknya karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya .”3. Berdoa di Waktu-waktu MustajabMendoakan orang yang sudah meninggal bisa dilakukan kapanpun dan di manapun atau lebih baiknya di waktu-waktu mustajab. Contohnya seusai shalat tahajud atau di sepertiga malam, saat haji, umrah, saat berpuasa, dan lain Doa Anak untuk Orang TuaJika memiliki orang tua yang sudah meninggal bisa membaca doa sepertiرَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab hari kiamat” QS. Ibrahim 41. Bisa juga membaca doa lainnya seperti QS. Al-Isra' ayat 24 dan Al-Ahqah ayat 4 cara mendoakan orang yang sudah meninggal yang sesuai dengan dalil Al-Quran dan hadist. Jika belum hafal doa-doa di atas bisa membaca doa sebisanya dengan bahasa sendiri, walau yang lebih utama adalah yang sesuai dengan Al-Quran dan hadist menggunakan Bahasa Arab. nov
Berikutdoa mendengar kabar orang meninggal dunia: 1. Membaca Istirja Jika mendengar orang meninggal dunia, Muslim dianjurkan membaca istirja yakni إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. Innalillahi wa innaa ilaihi raajiuun. {الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}Cara Mendoakan Orang Yang Sudah Meninggal Menurut Muhammadiyah – Untuk mendoakan orang yang sudah meninggal memang ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Ya, saat ini memang ada beragam budaya islam yang berkembang di Indonesia, salah satunya ajaran Muhammadiyah memang melarang kita untuk melaksanakan kegiatan tahlilan. Pasalnya secara umum warga Muhammadiyah menganggap jika tahlilan adalah bid’ah. Dimana mereka meyakini jika melakukan amalan-amalan tertentu yang tidak ada atau tidak diajarkan di zaman Nabi Muhammad SAW adalah perbuatan bid’ Boleh Menghadiahkan Al-Fatihah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal?Cara Mendoakan Orang Yang Sudah Meninggal Menurut Muhammadiyah1. Memanjatkan Doa Saat Mendengar Kabar Duka2. Membacakan Surat Al-Fatihah3. Menyebut Nama Almarhum4. Membaca Doa Tahlil untuk Orang yang Sudah MeninggalDoa untuk orang tua yang sudah meninggal menurut muhammadiyahKesimpulanMenurut Muhammadiyah untuk mendoakan orang yang sudah meninggal juga bisa lakukan dengan cara lain yakni memanjatkan doa ketika mendengar kabar duka dan membaca surat al-Fatihah setiap kita selesai shalat untuk di hadiahkan kepada orang yang sudah bagi kamu yang ingin mendoakan orang yang sudah meninggal, kalian bisa melakukan beberapa hal agar tidak bertentangan dengan hukum islam. Untuk lebih lengkapnya lagi mari kita simak penjelasannya berikut Boleh Menghadiahkan Al-Fatihah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal?Boleh saja, hal ini seperti yang katakan oleh Ibnu Qoyyum dalam kitab-nya “Ar-Ruh” yang menyatakan bahwa hadiah paling utama diberikan kepada mayyit atau orang yang telah meninggal dunia adalah sedekah, bacaan istighfar dan doa, serta ibadah haji untuknya. Dan dikatakan pula jika bacaan surat Al-Fatihah dan ayat Al-Qur’an lainnya yang dihadiahkan akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah meninggal mendoakan orang yang sudah meninggal memang ada beberapa cara yang bisa kita lakukan seperti halnya membacakan tahlil atau pun surat al-Fatihah kepada orang yang sudah meninggal. Namun ada juga beberapa orang yang mengadakan kegiatan doa bersama untuk mendoakan serta mengirim doa kepada orang yang telah tiada. Dan berikut adalah beberapa cara mendoakan orang yang sudah meninggal menurut Memanjatkan Doa Saat Mendengar Kabar DukaUntuk cara mendoakan orang yang sudah meninggal yang pertama adalah dengan memanjatkan doa ketika kita mendengar kabar duka. Dan sebagai orang muslim sepantasnya kita membaca doa seperti berikut iniإِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَInna lillahi wa inna ilaihi raji’unArtinya, “Sungguh kami milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali.”Dengan memanjatkan doa tersebut, menunjukan kita sebagai manusia hanya bisa berserah diri dan menerima apa yang sudah menjadi keputusan Alloh SWT, tentang kapan datangnya Membacakan Surat Al-FatihahBerikutnya cara mendoakan orang yang sudah meninggal adalah dengan membacakan surat al-Fatihah. Kami bisa membacakan doa ini ketika kamu sedang melayat ke rumah duka. Dan berikut adalah bacaan surat surat Al-Fatihah ayat 1-7 lengkap dengan اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ“Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, iyyaakana’budu wa iyyaaka nasta,iin, ihdinash shiraathal mustaqim, shiraathal ladziina an’amta alaihim, ghairil maaghdhuubi alaihim wa ladh dhaalliin. Amin”.Artinya “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seru sekalian alam. Yang maha pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami kejalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang Engkau murkai atau jalannya orang-orang yang sesat.”Dengan membaca surat al-Fatihah ini Alloh SWT mengajarkan kepada mereka tugas hidup mereka di dunia. Dan memohon pertolongan agar kita ditujukan jalan yang lurus, karena pada dasarnya kelak kita akan kembali pada sang pencipta alam semesta Menyebut Nama AlmarhumSelain dua cara diatas, kita bisa mendoakan orang yang sudah meninggal dengan cara menyebut nama almarhum di setiap doa yang kita panjatkan. Hal ini bertujuan agar doa tersebut jelas untuk siapa. Sementara itu, kita juga bisa menambahkan nama ayah di akhir nama orang yang sudah ini seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam kitab-nya AL Majmu “Pendapat pilihan kami adalah sampainya pahala bacaannya, jika seseorang meminta kepada Alloh untuk menyampaikan pahalanya”. Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnu Shalah dalam Kitab-nya yang berkata “Dan hendaknya ia menjelaskan dengan doanya. itu, kalau ia berdoa untuk si Fulan”.4. Membaca Doa Tahlil untuk Orang yang Sudah MeninggalBerikutnya kita juga bisa membacakan doa tahlil untuk orang yang sudah meninggal. Dimana perlu kalian ketahui jika doa tersebut berisi tentang permohonan agar Alloh menerima semua bacaan Al-Qur’an dan zikir tahlil sebagai tambahan amal kebaikan vbagi arwah yang itu doa ini juga berisi tentang permohonan ampunan dan rahmat-Nya untuk ahli kubur yang di doakan. Dimana doa tersebut juga merupakan salah satu cara mendoakan orang yang sudah meninggal. Dan berikut adalah doa tahlil yang bisa kamu bacakan untuk orang yang sudah لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًاArtinya “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak dapat menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Kau puji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum rida. Hanya bagi-Mu pujian setelah rida. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridai kami selamanya.”Nah, dengan membacakan doa tahlil ini kepada orang yang sudah meninggal, diharapkan Alloh mengampuni segala dosa yang telah dia lalukan di dunia. Dan memberikan kelapangan dalam kuburnya. Sementara itu, kalian juga bisa membaca doa tahlil yang ke dua yakni sebagai berikutاَللهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةًاِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِه مِنَ الْاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَآءِ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَآءِ الْعَالِمِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّAllaahumma taqobbal wa aushil tsawaba maa qoro’naahu minal qur’aanil azhiimi wamaa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhrotin habiibinaa wa syafii’inaa wa qurroti a’yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu alaihi wa sallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihii minal anbiyaa’i walmursaliina wal auliyaa’i wasy-syuhadaa’i wash-shoolihiina wash shohaabati wattaabi’iina wal ulamaa’il aalimiina wal mushonnifiinal mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil’aalamiin, wa malaa’ikatil Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala al-Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan salawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, iaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh sahabat baginda dalam kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang soleh, para sahabat, para tabiin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah.”Doa untuk orang tua yang sudah meninggal menurut muhammadiyahMeskipun kedua orang tua kita masih ada kita memang diwajibkan untuk mendoakan nya. Apa lagi, jika orang tua kita sudah meninggal maka kita hukumnya wajib untuk selalu mendoakan kedua orang kita. Hal ini sebagai tanda bukti rasa bakti dan sayang kita kepada orang tua yang telah membesarkan kita dari kecil hingga untuk mendoakan kedua orang tua kita yang masih hidup atau pun sudah tiada. Berikut adalah doa yang bisa kamu baca di setiap kamu habis melaksanakan sholatاللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَاAllāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa muallimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِAllāhummaghfir lahum, warhamhum, wa āfihim, wafu anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat informasi yang dapat sekolah pesantren sampaikan mengenai cara mendoakan orang yang sudah meninggal menurut Muhammadiyah. Memang ada banyak cara untuk kita mendoakan orang yang sudah tidak ada. Namun perlu di ingat! lebih baik kita mendoakan dengan cara yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, agar tidak bertentangan dengan hukum Islam.
SholatJenazah adalah sholat yang untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dalam agama Islam. Penyelenggaraan Jenazah (Foto: Bimbingan Islam) Melansir dari laman Muhammadiyah.or.id, berikut ini tata cara sholatnya. Pertama, niat dengan ikhlas. Tidak perlu terlafazkan, hanya di dalam hati saja.
SURAKARTA—Sebagian umat Islam di Indonesia dan Malaysia biasa mengadakan upacara selamatan untuk mendoakan orang yang baru saja meninggal. Ini biasa dilakukan pada hari pertama kematian sampai hari ketujuh, lalu ada pula yang melakukannya sampai hari ke-40. Namun, adakah tuntunannya dalam Islam mengadakan seremoni selamatan ini? “Dalam Fatwa Tarjih disebutkan bahwa hukum mengadakan selamatan yang disertai dengan doa yang dipaketkan itu tahlil, yasin, mengirim pahala kepada mayit, dll, tidak ada tuntunan dari Islam,” tutur Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dalam kajian Tarjih yang diselenggarakan Masjid Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta UMS pada Jumat 29/10. Karenanya, terang Syamsul sambil mengutip Fatwa Tarjih, selamatan tiga hari, lima hari, tujuh hari, dan seterusnya sesungguhnya merupakan sisa-sisa pengaruh budaya animisme, dinamisme, serta peninggalan ajaran Hindu yang sudah begitu berakar dalam masyarakat Muslim Indonesia. Sebab dalam seremoni selamatan itu ada hal-hal yang berhubungan dengan ibadah, maka kembali kepada tuntunan Islam. “Seremoni ini ada hubungannya dengan ubudiyah dan akidah. Orang memperingati tiga hari, tujuh hari, ada keyakinan di situ, ada ritualnya juga. Keyakinannya tidak sesuai dengan akidah Islam. ritualnya juga tidak ada contohnya dari Nabi Saw dan generasi pendahulu. Maka Majelis Tarjih menyarankan kembali pada tuntunan Islam,” tutur Syamsul Hidayat. Rasulullah Saw pernah melarang ulama Yahudi yang bernama Abdullah bin Salam masuk Islam. Sebab dirinya ingin merayakan hari Sabtu sebagai hari raya. Akhirnya, Abdullah bin Salam ditegur oleh Nabi Saw. Karenanya, umat Islam harus masuk kepada ajaran Islam secara menyeluruh kaffah, tidak boleh sebahagian-sebahagiannya. Syamsul menganjurkan ketika ada orang yang meninggal dunia, maka yang harus dilakukan ialah bertakziyah/melayat dan mendatangi keluarga yang terkena musibah kematian sambil membawa bantuan/makanan seperlunya sebagai wujud bela sungkawa. “Pada waktu Ja’far bin Abi Thalib syahid dalam medan perang, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyuruh kepada para shahabat untuk menyiapkan makanan bagi keluarga Ja’far, bukan datang ke rumah keluarga Ja’far untuk makan dan minum,” tegas dosen UMS ini. Hits 1745
Bentuknya adalah) mendo'akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya." (HR. Abu Daud no. 5142 ). Kedua , Menyambung Silaturahmi dengan Teman Teman Orang Tua
Jakarta Tata cara memandikan jenazah beserta doanya wajib diketahui setiap umat Islam. Apalagi, semua orang di dunia ini pasti akan meninggal tanpa terkecuali. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dalam memandikan jenazah yang benar menurut ajaran Islam. Tata Cara Sholat Subuh Lengkap dengan Doa dan Keutamaannya Tata Cara Mandi Junub yang Benar, Jangan Sampai Salah Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Bacaannya Berbagai ketentuan, syarat, dan peralatan perlu dipahami setiap orang yang akan memandikan jenazah. Tidak sembarang orang yang bisa memandikan jenazah, karena itulah tata cara memandikan jenazah dan doanya ini sangat penting diketahui umat muslim. Tata cara memandikan jenazah beserta doanya memiliki berbagai ketentuan yang harus dipenuhi. Jangan sampai kamu salah dalam memandikan jenazah keluarga atau orang terdekat. Apalagi mengurus jenazah merupakan amalan yang hukumnya fardlu kifayah bagi umat Islam. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Sabtu 30/11/2019 tentang tata cara memandikan jenazah beserta doanyaSyarat dalam Memandikan JenazahSebelum mengetahui tata cara memandikan jenazah beserta doanya, kamu perlu mengetahui syarat orang yang bisa memandikan jenazah dan syarat jenazah yang dimandikan. Syarat Orang Yang Dapat Memandikan Jenazah - Beragama Islam, baligh, berakal atau sehat mental. - Berniat memandikan jenazah. - Mengetahui hukum memandikan jenazah - Amanah dan mampu menutupi aib jenazah. Syarat Jenazah yang Dimandikan - Beragama Islam - Ada sebagian tubuhnya meski sedikit yang bisa dimandikan - Jenazah tidak mati syahid - Bukan bayi yang meninggal karena keguguran - Jika bayi lahir sudah meninggal, tidak wajib dimandikanKetentuan Memandikan JenazahIlustrasi Jenazah Via beberapa ketentuan yang harus diketahui sebelum tata cara memandikan jenazah beserta doanya - Orang yang paling utama memandikan dan mengkafani jenazah laki-laki adalah orang yang diberi wasiat, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga kandungnya, keluarga terdekatnya yang laki-laki, dan istrinya. - Orang yang paling utama memandikan dan mengkafani jenazah perempuan adalah ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya. - Yang memandikan jenazah anak laki-laki boleh perempuan, sebaliknya untuk jenazah anak perempuan boleh laki-laki yang memandikanya. - Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami. Atau sebaliknya, seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai istri, jenazah tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai sarung tangan. Hukum ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam dalam hadis Abu Daud dan Baihaqi yang berbunyi, "Jika seorang meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal di tempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya, maka kedua jenazah itu ditayamumkan, lalu dikuburkan karena kedudukannya sama seperti tidak mendapat air." Abu Daud dan BaihaqiPeralatan Memandikan JenazahBerikut beberapa peralatan yang dibutuhkan sebagai tata cara memandikan jenazah beserta doanya - Tempat memandikan jenazah di tempat yang tertutup - Air secukupnya - Sabun, air yang diberi bubuk kapur barus dan wangi-wangian - Sarung tangan untuk memandikan jenazah - Sedikit kapas - Potongan atau gulungan kain kecil-kecil - Handuk dan kain basahanNiat Memandikan Jenazah Perempuan dan Laki-lakiIlustrasi berdoa iStockSebagai tata cara memandikan jenazah beserta doanya, kamu perlu memahami niat memandikan jenazah perempuan dan laki-laki yang berbeda. Berikut niat memandikan jenazah perempuan Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa Artinya " Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah wanita ini karena Allah Ta'ala." Berikut niat memandikan jenazah laki-laki Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa Artinya " Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah pria ini karena Allah Ta'ala."Dengan mengetahui berbagai ketentuan dalam tata cara memandikan jenazah beserta doanya ini, maka kamu sudah bisa memandikan jenazah. Berikut tata cara memandikan jenazah beserta doanya yang benar menurut Islam 1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan untuk dimandikan 2. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat 3. Setelah itu bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya. 4. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar. 5. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. 6. Kemudian siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah 7. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dan kiri masing-masing 3 kali. 8. Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang. 9. Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang. 10. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki. 11. Setelah itu siram dengan air kapur barus. 12. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. 13. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain Penting dalam Memandikan Jenazah- Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan. - Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya. - Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut. - Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang. - Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus. Setelah tata cara memandikan jenazah beserta doanya ini selesai, maka rangkaian mengurus jenazah tinggal mengkafaninya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Muhammadiyahon Twitter: "Menghormati kedua orang tua merupakan kewajiban seorang anak, hingga mereka tiadapun kita berkewajiban untuk menghormatinya salah satunya dengan mendoakan dan mensalatkan di kala meninggal. #menghormati #orangtua #islam … Hukum Mendo'akan Orang Tua Non Muslim Setelah Meninggal - Buya Yahya Menjawab - YouTube
Jakarta - Setiap individu pada akhirnya akan meninggal dunia. Mendoakan mereka yang telah meninggal menjadi satu di antara cara untuk mengenang dan menghormati mereka yang telah berpulang. Pada dasarnya, tujuan mendoakan orang yang sudah meninggal adalah untuk memberikan penghormatan, mengungkapkan rasa cinta, dan memohonkan keberkahan serta ampunan bagi mereka di kehidupan setelah mati. Lirik Lagu Luka Lukaku - Langit Sore Lirik Lagu Sapu Nyere Pegat Simpai - Jawa Barat 40 Kata-Kata Romantis buat Pacar Cara mengirimkan doa untuk orang yang sudah meninggal juga sering diajarkan oleh para ulama. Tergantung bagaimana sikap kita mau mengamalkan doa itu atau tidak. Sebab, saudara atau orang terdekat lainnya yang sudah meninggal tentu sangat mengharapkan doa-doa dari kita yang masih hidup di dunia. Untuk memahami lebih lanjut mengenai mendoakan seseorang yang sudah meninggal, kamu bisa membaca landasan hukum dan manfaat jika melakukannya. Berikut hukum dan manfaat mendoakan orang yang sudah meninggal, disadur dari Dream, Selasa 6/6/2023.Berita video Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meninjau Stadion Manahan, venue untuk Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Minggu 4/6/2023.Ilustrasi muslim memanjatkan doa. Photo by Masjid Pogung Dalangan on UnsplashIslam menganjurkan umatnya untuk selalu peduli dengan sesamanya. Termasuk kepada saudara muslim yang meninggal dunia. Bentuk kepedulian itu bisa ditujukan dengan mendoakan orang yang meninggal tersebut. Bahkan hal ini sangat dianjurkan dalam agama Islam. Imam al-Nawawi dalam al-Adzkar juga mengatakan bahwa para ulama sudah bersepakat tentang doa yang dibacakan kepada orang yang sudah meninggal, di mana pahala dan manfaatnya bisa sampai kepada mereka. Pendapat ini juga diperkuat dengan adanya dalil berikut Surat Al-Hasyr Ayat 10 Dalil yang pertama adalah berasal dari Al-Qur'an melalui surah Al-Hasyr ayat 10 berikut ini وَالَّذِيْنَجَاۤءُوْمِنْۢبَعْدِهِمْيَقُوْلُوْنَرَبَّنَااغْفِرْلَنَاوَلِاِخْوَانِنَاالَّذِيْنَسَبَقُوْنَابِالْاِيْمَانِوَلَاتَجْعَلْفِيْقُلُوْبِنَاغِلًّالِّلَّذِيْنَاٰمَنُوْارَبَّنَآاِنَّكَرَءُوْفٌرَّحِيْمٌࣖ Artinya "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Ansar, mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang'."QS. Al-Hasyr 10 Hadis Nabi Dalil yang kedua adalah berasal dari Nabi Muhammad saw. yang ketika hidup pernah membacakan doa untuk seorang muslim yang meninggal dunia. Berikut bacaannya اللهم اغفر لأهل البقيع الغرقد Artinya "Ya Allah ampunilah dosa ahlul Baqi’ al-Gharqad." Melalui kedua dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa mendoakan orang yang sudah meninggal dunia adalah bentuk perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Maka itu, penting untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, baik itu anggota keluarga, maupun saudara sesama muslim. Dengan begitu, Allah Swt. akan memberikan keringanan dosa dan akan memberikan tempat yang terbaik di Mendoakan Orang yang Sudah MeninggalIlustrasi muslim memanjatkan doa. Credit adalah bagian dari perintah agama Islam kepada setiap umatnya. Tidak hanya berdoa untuk diri sendiri dan orang lain saja, tetapi juga berdoa untuk orang yang sudah meninggal dunia. Hal ini karena mendoakan orang meninggal memiliki manfaat yang sangat istimewa. Dalam sebuah hadis Abu Darda, Rasulullah saw. bersabda "Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya ketika orang yang didoakan itu tidak ada kecuali para malaikat akan mengatakan, 'Bagi kamu juga seperti itu'."HR. Muslim Orang yang sudah meninggal diibaratkan sebagai orang yang tenggelam, di mana ia meminta pertolongan yang dalam hal ini ada berupa doa. Doa-doa tersebut sangat mereka nantikan sebagai penolong. Doa itu bisa datang dari keturunannya, saudara, maupun teman. Rasulullah saw. pun bersabda "Siapa menolong mayit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan zikir Allah akan memastikan surga baginya."HR. Ad-Darimy dan Nasa’i dari Ibnu Abbas. Dengan mendoakan orang yang sudah meninggal maka ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, yakni sebagai berikut Mayit bisa mendapatkan manfaat dari amal yang sudah dilakukan saat ia masih hidup di dunia. Bacaan doa dan istighfar yang dikirimkan dari sesama umat Islam untuk si mayit bisa memberikan manfaat yang sangat istimewa. Di mana doa tersebut adalah hadiah yang sangat besar untuk orang yang sudah meninggal. Disadur dari Penulis Arini Saadah. Published 4/11/2022 Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, ketika Aisyah berusia 18 tahun (HR. Muslim no. 1422) Padahal Aisyah meninggal di usia 66 tahun. Itu artinya, selama 48 tahun, beliau menjanda. Namun meskipun demikian, tidak dinukil Aisyah berdoa agar sang suami tercinta dibangkitkan kembali. Allahu a'lam.
loading...Mendoakan mayit dengan membaca Al-Fatihah adalah salah satu amalan yang dianjurkan. Foto pemakaman Baqi Madinah/Ist Anjuran mendoakan mayit orang yang sudah meninggal dunia merupakan bagian dari perintah syariat. Ada yang bertanya, apakah ada dasar hukum mendoakan orang yang meninggal dengan membaca Surah Al-Fatihah?Berikut ini kami jelaskan Dalil anjuran membaca Surah Al-Fatihah untuk mayit. Untuk diketahui, mendoakan orang yang meninggal termasuk adab mulia. Baca Juga Perintah mendoakan kebaikan kepada yang sudah wafat disebutkan dalam Al-Qur'anوَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٞ رَّحِيمٌ"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." Surat Al-Hasyr, Ayat 10Satu kekeliruan besar jika kita enggan mendoakan mayit karena menganggap amalan orang yang meninggal telah terputus. Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan, mendoakan mayit dengan membaca Al-Fatihah dibolehkan menurut mayoritas salaf. Dalilnya adalah hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikutعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَلاَ تَحْبِسُوْهُ وَأَسْرِعُوْا بِهِ إِلَى قَبْرِهِ وَلْيُقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِهِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَعِنْدَ رِجْلَيْهِ بِخَاتِمَةِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِي قَبْرِهِ"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Beliau berkata Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 'Jika di antara kalian ada yang meninggal, maka janganlah diakhirkan, segeralah dimakamkan. Dan bacakanlah di samping kuburnya, Surat Al-Fatihah di dekat kepala dan ayat terakhir Surat Al-Baqarah di dekat kakinya". HR. At Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 13613, Al Baihaqi dalam Syu'ab Al Iman No. 9294Al-Hafidz Ibnu Hajar Al 'Asqalani, imam pakar hadits di zamannya menyatakan bahwa status hadis di atas adalah Hasan. Fathul Bari, 3/184. Penghasanan ini juga diikuti oleh Imam Badruddin Al 'Ainiy. 'Umdatul Qari, 12/382. Imam Ash Shan'ani Subulussalam, 2/106. Syaikh Az Zurqani Syarh Az Zurqaniy, 2/127Hadis Hasan ini sah dijadikan hujjah. Begitu jelas pula hadits ini menunjukkan perintah membaca Al-Fatihah dan akhir Al- Baqarah untuk jenazah yang sudah dikubur. Syekh Abdullah Al-Bassam rahimahullah berkata Beliau meringkas dari Imam Ibnul Qayyimفمذهب الإمام أحمد و جمهور السلف وصولهاMadzhab Imam Ahmad dan mayoritas ulama salaf berpendapat sampainya pahala buat mayit. Taudhihul Ahkam, 2/19Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga diperintahkan dengan ayat Al-Qur'anوَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ"Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan." QS. Muhammad 19Wallahu A'lam Baca Juga rhs
MUHAMMADIYAHOR.ID, SURAKARTA—Sebagian umat Islam di Indonesia dan Malaysia biasa mengadakan upacara selamatan untuk mendoakan orang yang baru saja meninggal. Ini biasa dilakukan pada hari pertama kematian sampai hari ketujuh, lalu ada pula yang melakukannya sampai hari ke-40. Namun, adakah tuntunannya dalam Islam mengadakan seremoni selamatan ini?
YOGYAKARTA—Ada dua amalan yang perlu dilakukan setelah memakamkan jenazah ialah berdoa dan takziah. Dalam buku Tanya Jawab Agama jilid 2 halaman 171 disebutkan bahwa Rasulullah Saw memerintahkan para sahabat untuk mendoakan jenazah yang baru selesai dikuburkan. Hal di atas berdasarkan “Dari Usman bin Affan diriwayatkan bahwa Nabi saw. apabila telah selesai mengubur jenazah, maka beliau berhenti/berdiri di dekat kubur itu dan berkata Mohonkanlah ampun dan keteguhan hati bagi saudaramu ini karena ia sekarang sedang ditanya.” HR. Abu Dawud. Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa Nabi saw. memerintahkan para sahabat yang hadir untuk mendoakan jenazah yang dikubur tentu Nabi sendiri juga berdoa dan mendoakan jenazah dapat dilakukan secara individual perorangan atau berjamaah. Dengan demikian, amalan yang dilakukan setelah pemakaman jenazah adalah mendoakan jenazah, bukan mentalqin jenazah. Selain berdoa, amalan yang perlu dilakukan selepas memakamkan jenazah ialah takziyah. dalam buku Tanya Jawab Agama jilid 2 halaman 168, takziah berasal dari kata “azza – yaizzu” yang berarti sabar, sedangkan takziah berarti menyabarkan. Maksud takziah ialah menyabarkan orang yang tertimpa musibah yang menimpa keluarga yang didatangi itu. Takziah tersebut dengan maksud menghibur dan memberikan nasihat kesabaran kepada keluarga yang ditinggal mati, jangan sampai merepotkan. Jika mendatangi keluarga jenazah hendaknya meringankan bebannya karena sedang tertimpa musibah. Bagi tetangga dekat, seyogyanya pada hari-hari berkabung dapat membuatkan makanan untuk keluarga jenazah. Sebagaimana hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi “Dari Abdullah ibn Ja’far diriwayatkan bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka telah dihinggapi perkara yang menyibukkan mereka.” HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Adapun waktu takziyah, sebenarnya tidak dibatasi hanya sampai tiga hari, kapan saja boleh mengucapkannya apabila ada kegunaannya. Namun masa berduka atau berkabung keluarganya dan orang-orang yang ditinggalkannya adalah 3 hari. Hal ini berdasarkan bahwa Rasulullah saw. pernah bertakziah setelah lebih dari tiga hari, seperti yang diberitakan dalam hadis riwayat Ahmad dengan sanad sahih sesuai syarat Muslim “Dari Ubadah bin Ja’far [diriwayatkan], bahwa Nabi saw menunda untuk menjenguk keluarga Ja’far setelah tiga hari. Ketika beliau mendatangi keluarga Ja’far, beliau berkata Janganlah kalian menangisi saudaraku sesudah hari ini. Kemudian ia berkata, panggillah kedua putra saudaraku itu. Kemudian didatangkanlah kami seperti seekor unggas. Beliau berkata, Datangkanlah kepadaku tukang cukur. Kemudian didatangkanlah tukang cukur kepada beliau, maka beliau memerintahkannya mencukur rambut kepala kami.” HR. Ahmad. Hits 3398
1 Wajib Mendoakan Orang Tua Ummi Fairuz Ar-Rahbini mengatakan sebagai seorang anak wajib memasukan orang tua dalam doa. Terlebih ketika orang tua sudah meninggal, doa-doa yang dilantunkan oleh sang anak dalam Islam dapat meringankan dosa bapak ibu mereka di alam kubur. Prev 1 / 2 Next Topik Terkait Cara Berbakti kepada Orang TuaTidak Cukup dengan Mendoakan Orang TuaIngin Tetap Berbakti pada Orangtua yang Sudah Meninggal Dunia? Ini Lima CaranyaSMA Muhammadiyah 2 YogyakartaMembaca Al Quran untuk Orang yang Meninggal, Apakah Pahalanya Sampai Mayit?Doa untuk Orangtua yang Sudah Meninggal, Ini Lafal dan Artinya Pada Tulisan sebelumnya, telah disampaika berkaitan dengan pendidikan adab kepada orang tua Penyesalan kemudian ketika tidak maksimal dalam berbakti kepada orang tua semasa beliau masih hidup. Islam mengajarkan kasih sayang dan bakti anak walaupun orang tua sudah meninggal. Artinya “Suatu masa kami berada di sisi Rasululllah ﷺ. Ketika itu ada yang datang sesoarang dari Bani Salimah, ia berkata,” Wahai Rasulullah apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika orang tuaku telah meninggal dunia?” Nabi ﷺ menjawab,” Iya, berdoa untuk keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturrahim dengan keluarga orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” Berikut ini akan disampaiikan secara ringkas bakti anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia Dari Abu Hurairah, ia berkata “Orang yang sudah meninggal diangkat satu derajat. Kemudian ia orang tua tersebut bertanya, “Wahai Rabbku, apa ini” Allah Menjawab, “anakmu memohonkan ampun untukmu” Maka melatih anak sejak dini untuk menghafal sekaligus berdoa dengan doa ini adalah sangat diperlukan. Juga jangan sampai mendoakan orang tua hanya satu tahun sekali, itupun dipasrahkan kepada tetangga-tetangganya. Adat dan kebiasaan yang sangat baik adalah syawalan keluarga besar di setiap Hari Raya Iedul Fitri. Acara ini menjadi momentum untuk merekatkan kekerabatan keluarga besar, kerabat kedua orang tua. Tentu semua kita merasakan belum optimal dalam berbakti kepada orang tua semasa hidup beliau. Tidak Cukup dengan Mendoakan Orang Tua Sejak beberapa hari ini, saya tiga kali bertakziah ke teman yang ibunya meninggal dunia. Sebagai keluarga yang terdidik oleh agama, saya yakin mereka akan senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Saya pesankan demikian, karena selama ini tugas anak setelah meninggalnya orang tua kadang hanya mendoakan saja. Sang anak sering lupa akan kebaikan-kebaikan dan kebiasaan baik apa yang telah dilakukan oleh orang tuanya selama ini. Keduanya rajin datang ke pengajian, berdakwah, berinfak dan peduli berbagi, tetapi anak-anaknya tidak ada satupun yang meneruskannya. Bahkan, ada yang malah memusuhi organisasi tempat kedua orang tuanya mengabdikan diri kepada Allah. Hingga di sini, orang tua perlu mewasiatkan kepada anak-anaknya sebelum meninggal agar bersedia meneruskan perjuangan dan aktivitas dakwahnya sesudah keduanya wafat. Ibnu Umar lalu menjawab, “Sesungguhnya bapak ini adalah sahabat karib ayahku, Umar bin Khathtab, dan aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya perbuatan baik yang paling baik adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal.” HR. Yaitu, dengan meneruskan silaturahmi orang tua kita kepada sahabat karib dan kerabat dekatnya. Langkah kelima, selain mendokan kedua orang tua, adalah menggunakan harta kekayaannya untuk kepentingan umat. Kita yang memiliki inisiatif untuk mensedekahkan harta peninggalan orang tua juga akan mendapatkan ganjaran dari Allah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kedua orang tua kita dan menerima segala amal baiknya. Ingin Tetap Berbakti pada Orangtua yang Sudah Meninggal Dunia? Ini Lima Caranya “Ada lima perbuatan sebagai wujud bakti anak pada kedua orangtua yang sudah meningggal dunia,” jelas anggota Corp Muballigh Muhammadiyah CMM Malang Raya itu. Keempat, wa shilaturrahimi llatii laa tuushalu illaa bihimaa, silaturrahmi kepada orang-orang yang tidak ada hubungan silaturahmi kecuali melalui kedua orangtua. Ikut bergembira bila kerabat dapat prestasi atau apapun, menitip salam, bersedekah, dan lain-lainnya itu juga artinya silaturrahim,” ujarnya. Cara kelima berbakti kepada orangtua yang telah wafat adalah ikramuu shadiiqihimaa, yaitu memuliakan sahabat-sahabat keduanya. “Makanya penting bagi seoarang anak untuk memerhatikan kedua orangtua sehingga faham siapa saja yang menjadi sahabat beliau berdua selama mereka hidup” tutur Syarif. SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Muhammadiyah dalam menghadapi persoalan-persoalan agama menugaskan kepada majeli tarjih dan tajdid untuk melakukan pembahasan secara mendalam untuk memberikan solusi persoalan yang muncul di masyarakat terkait paham agamanya. Melalui tarjih inilah muncul produk-produk baik berupa putusan, fatwa maupun wacana. Berkaitan dengan bagaimana pendapat muhammadiyah terkait menghadiahkan bacaan al-fatihah kepada orang yang sudah meninggal dunia ? maka dalam fatwa tarjih pernah dibahas sebagaimana pertanyaan dari masyarakat yang disidangkan pada Jumat, 17 Syawal 1429 H / 17 Oktober 2008 M. Tim Fatwa Agama cenderung kepada pendapat yang kedua ini karena beberapa alasan, antara lain Membaca Al Quran untuk Orang yang Meninggal, Apakah Pahalanya Sampai Mayit? YOGYAKARTA— Tim Fatwa Agama berpendapat bahwa bacaan al Quran, baik itu surat Yasin maupun surat lain yang dihadiahkan untuk si mayit tidak sampai pahalanya kepadanya karena beberapa alasan, antara lain Allah juga berfirman Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Berdasarkan ayat ini, Imam asy-Syafi’i dan pengikutnya mengambil kesimpulan hukum bahwa bacaan al Quran tidak sampai jika pahalanya dihadiahkan kepada mayat. Ketika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya kecuali tiga hal, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam hadis Hadis tersebut berbunyi Dari Aisyah diriwayatkan bahwa ia berkata Rasulullah saw bersabda Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam agama kita ini yang tidak berasal darinya maka perbuatan itu ditolak.” [ Ketiga, tidak bisa dipastikan, apakah ketika seseorang membaca al Quran itu ia mendapat pahala sehingga bisa menghadiahkan pahala tersebut kepada orang lain atau tidak. Adapun mendoakan orang yang sudah meninggal dunia itu ada tuntunannya. Setiap selesai menguburkan jenazah, Rasulullah saw berdiri di sisi makam seraya bersabda Hendaklah kalian memohonkan ampunan bagi saudara kalian dan mohonkanlah keteguhan hati baginya, karena sekarang dia sedang ditanya [ Dalam kitab al-Umm bab Shadaqahnya orang yang hidup dari mayit 4/126, Daarul Ma’rifah-Beirut disebutkan Ar-Rabi’ bin Sulaiman mengabarkan kepada kami, ia berkata, asy-Syafi’i menceritakan kepada kami dengan imlaa bahwa beliau berkata Mayit akan mendapatkan pahala dari perbuatan orang lain dalam 3 perkara yaitu, haji yang ditunaikan untuk mayit badal haji, harta yang disedekahkan atas namanya atau yang dibayarkan dan doa. Doa untuk Orangtua yang Sudah Meninggal, Ini Lafal dan Artinya Menurut Syamsuddin Noor, dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi’, mendoakan kedua orangtua adalah salah satu ciri dari anak berbakti. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda bahwa jika seorang anak adam meninggal dunia maka putuslah sekalian amalnya, kecuali tiga perkara yang salah satunya adalah doa anak sholeh. Berikut ini doa untuk orangtua yang sudah meninggal beserta lafal dan artinya Arab-latin “Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.” Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Kemudian doa untuk kedua orangtua dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah. Newsletter Want more stuff like this? Get the best viral stories straight into your inbox!Jikayang dimaksudkan tahlil adalah membaca "La Ilaha illa Allah" (tiada Tuhan selain Allah), Muhammadiyah tidak melarang, bahkan menganjurkan agar memperbanyak membacanya, berapa kali saja, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam al-Qur`an disebutkan: [arabtext] فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ [/arabtext]
Hukum Mendoakan Orang Meninggal Dalam pandangan mayoritas ulama, orang yang masih hidup dianjurkan untuk mendoakan saudara muslim yang sudah meninggal. Kebanyakan ulama memahami doa yang diucapkan orang masih hidup sampai kepada orang yang meninggal. Artinya, orang yang meninggal bisa merasakan manfaat dari doa yang dihaturkan orang yang masih al-Nawawi dalam al-Adzkar mengatakan bahwa ulama menyepakati doa yang disampaikan orang yang masih hidup kepada orang meninggal, manfaat dan pahalanya sampai kepada mereka. Ada dua dalil yang menguatkan pandangan iniPertama, dalam al-Qur’an disebutkanوَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Ansar, mereka berdoa “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang“.” QS. Al Hasyr 10Kedua, Rasulullah sendiri semasa hidupnya pernah mendoakan muslim yang sudah meninggal. Rasul berkataاللهم اغفر لأهل البقيع الغرقد“Ya Allah ampunilah dosa ahlul Baqi’ al-Gharqad”Berdasarkan dua dalil di atas, mendoakan orang yang meninggal termasuk perbuatan yang baik dan dianjurkan dalam Islam. Karenanya, perbanyaklah berdoa untuk saudara-saudara kita yang sudah meninggal. Semoga dengan doa tersebut, Allah meringankan dosa mereka dan mereka di tampatkan di tempat terbaik di sisi-Nya.
.