Golongan Manusia dan Keutamaan Ilmu Menurut Imam Al-Ghazali Al -Ghazali membagi manusia ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut (Samrin, 2013: 261):
Tingkatan manusia. Imam Al-Ghazali membagi manusia ke dalam tiga golongan, yakni kaum awam yang cara berfikirnya sederhana sekali, kaum pilihan yang akalanya tajam dan berfikir secara mendalam, kaum ahli debat atau ahl al-jadl. Baca juga: Telaah Integrasi Aqidah dan Akhlak Menurut Imam Ghazali; Kebahagiaan
Dalam bidang tasawuf, golongan Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) memegang teguh prinsip-prinsip dari dua tokoh besar sufi, yaitu Imam al Junaid al Baghdadi dan Imam al Ghazali. Namun dalam hal ini, penulis akan memaparkan empat alasan mengapa aliran Aswaja mengambil konsep sufistik dari imam besar al Junaid al Baghdadi yang dijuluki Syaikh at Tha'ifah as Sufiyyah wa […] Menurut Al-Ghazali konsep kesejahteraan dalam Islam bukanlah secara eklusif bersifat materialistis ataupun spiritual. Dalam hal ini, melalui serangkaian penelitiannya terhadap berbagai ajaran Islam yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadits. Imam al Ghazali menyimpulkan bahwa utilitas sosial dalam Islam dapat dibagi menjadi tiga tingkatan A. PEMIKIRAN AL GHAZALI TENTANG BELAJAR 1. Biografi Al Ghazali. 3. Pengertian Belajar. sebagai pengetahuan yang dihadirkan dan yang dicapai, ilmu religius dan intelektual, ilmu Fardhu A'in dan fardhu kifayah, ilmu duniawi dan ukhrawi, syari'ah dan ghairu syari'ah dan lain-lain. Semua klasifikasi ilmu tersebut pada intinya diperoleh .