BerandaRumah Belajar ?Parni Hadi? Fasilitasi Pendidikan Demi Perubahan Generasi Penerus 1 November 2018, 1809 MADIUN, JAWA TIMUR — Dompet Dhuafa resmikan Rumah Belajar “Parni Hadi” yang beralamatkan di Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, pada Selasa 30/10/2018. Bertajuk Memfasilitasi Generasi Cerdas, Ikhlas, Bekerja Keras, dan Mandiri’, gelaran peresmian Rumah Belajar Parni Hadi’ diramaikan dengan aksi seni tari, seni suara, juga puisi. Ratusan pasang mata menyaksikan penampilan para Guru dan siswa-siswi dari Sekolah Dasar Kanung, Sidorejo, Rejosari, Pucangrejo, juga Sogaten, pagi itu. Gelaran tersebut merupakan peresmian sebuah program berbasis pendidikan sebagai wadah untuk pendidikan formal maupun non formal. Pembelajaran bukan hanya bentuk teoritis tapi juga praktek, termasuk seni tari dan suara agar tetap mengenal, menjaga, dan mencintai budaya bangsa. Adanya pendidikan bahasa Inggris dan Mandarin semacam les bimbingan belajar bimbel, juga ada di sana. “Pelatihan rutin akan diadakan setiap hari Sabtu. Insyaa Allah para Guru dan Kepala Sekolah dari sekolah-sekolah di sini siap bekerjasama. Karena kami percaya dan berharap pergerakan ini dapat membawa perubahan generasi penerus,” tutur Endang, Kepala Program Rumah Belajar Parni Hadi’. Ia mengakui bahwa lintas penggerak pendidikan akan siap bekerjasama. Melalui sub-sub program seperti pelatihan-pelatihan di luar kurikulum untuk pengembangan keterampilan. Turut menghadiri peresmian tersebut, Direktur Program Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa, yang juga memaparkan bahwa kedepan akan ada guliran pelatihan keterampilan rutin. “Selain memfasilitasi, melalui Rumah Belajar Parni Hadi’, Dompet Dhuafa berharap dapat mencetak generasi-generasi penerus yang berprestasi. Di Jawa Timur sendiri, lahir pahlawan-pahlawan bersejarah bangsa seperti Cokroaminoto, bahkan Soekarno,” tambah Sabeth. “Mari berprinsip bahwa setiap anak cerdas, tersimpan bakat dan memiliki kemampuan tersendiri yang berbeda-beda. Terima kasih Dompet Dhuafa, melalui Rumah Belajar ini mari kita pergunakan untuk menguak potensi kecerdasan tersebut,” tegas Soekatman, Wakil Camat Sawahan. Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo
MasjidCordofa diproyeksikan jadi sarana peribadatan bagi para amil Dompet Dhuafa. Kaya Kearifan Lokal, Dompet Dhuafa Luncurkan Masjid Panggung | Republika Online REPUBLIKA.ID
JAKARTA — Tepat hari ini, Sabtu 2/7/2022 Dompet Dhuafa genap berusia 29 tahun. Gelaran milad ini pun akhirnya bisa dilakukan secara langsung di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, setelah sebelumnya terhalang pandemi Covid-19. Mulainya acara ditandai dengan laporan dari Dian Mulyadi selaku Ketua Panita. “Hari ini Dompet Dhuafa tepat memasuki usia perjalanannya yang ke 29 tahun dalam mensyiarkan segala kebaikan yang dilakukan sejak awal berdirinya. Mohon doa dari bapak ibu sekalian yang hadir pada hari ini, mudah-mudahan seluruh rangkaian milad kali ini berjalan lancar dan penuh khidmat. Terima kasih juga atas dukungan dan kolaboraksinya selama ini dalam menyemarakkan dan menyukseskan Milad ke-29 Tahun Dompet Dhuafa,” Dompet Dhuafa mengusung tema KolaborAksiBangunNegeri. Ini merupakan bentuk penggambaran semangat dari seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengabdikan diri bagi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia terutama mereka yang membutuhkan. Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa juga dimeriahkan dengan pertunjukkan vertical rescue dari Tim Srikandi Disaster Management Center DMC Dompet Dhuafa yang membawa baliho berukuran raksasa bergambarkan logo Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa dari atas Gedung Philanthropy. Selain itu dalam acara ini juga dilakukan prosesi potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. atas berbagai keberhasilan capaian Dompet Dhuafa selama ini. Disaksikan langsung oleh seluruh jajaran staff dan pengurus Dompet Dhuafa, prosesi pemotongan tumpeng dilakukan langsung oleh Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi. Dalam sambutannya yang luar biasa, Parni Hadi menyampaikan pesan kepada seluruh insan Dompet Dhuafa terkait tentang bagaimana kemiskinan itu mampu menyebabkan bencana khususnya di perkotaan. Rumusan itu dikemas dengan begitu apik melalui sebuah trilogi yang mudah dipahami oleh seluruh pendengar yang hadir dalam kesempatan tersebut. “Kemiskinan itu penyebab bencana karena itu saya rumuskan trilogi hari ini. Pertama adalah Bangun Desa, supaya tidak terdorong mencari rejeki ke kota. Kedua tanggulangi kemiskinan perkotaan Urban Poor, ketiga siaga hadapi bencana perkotaan Urban Disaster Management. Opsinya adalah bisa dengan membangun desa wisata. Ingat! desa kita bangun, kemiskinan kita tanggulangi dan kurangi, ketiga siaga bencana perkotaan,” jelas Parni Hadi. Selanjutnya, Parni Hadi juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan kesempatan untuk membantu masyarakat membutuhkan hingga hari ini di tahun yang ke-29. “Marilah kita semua menyampaikan 3 ungkapan, Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan La haula wa la quata illa billah. Mengapa? Karena kita telah diberi rido dari Allah sehingga Dompet Dhuafa telah tumbuh selama 29 tahun. Namun Dompet Dhuafa masih banyak kekurangannya. Terakhir Dompet Dhuafa minta kekuatan kepada Allah SWT. Dalam bahasa ibu, Matur Nuwun, Mohon Ampun, Mohon Dituntun. Saya harap ini jadi pedoman kita,” sambung Parni Hadi. Kemeriahan Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa masih akan berlanjut dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik di dalamnya. Setelah ini akan ada Fun Walk di Car Free Day CFD Jakarta. Selanjutnya, rangkaian ini akan ditutup dengan tasyakuran oleh seluruh insan Dompet Dhuafa di Gedung Philanthropy pada Senin 4 Juli 2022. Tetap ingin menebar kemanfaatan bagi masyarakat walaupun dalam momentum milad, Dompet Dhuafa akan melangsungkan penandatanganan kerja sama dengan BNPB dalam upaya penanganan bencana di perkotaan. Ini adalah bukti bahwa Dompet Dhuafa tidak ingin terlarut dalam euforia dan tetap ingin memberikan manfaat setiap saat. “Dompet Dhuafa ini terlahir dari cinta. Makanya tidak salah kita juga memiliki buletin yang namanya Swara Cinta. Kemudian Dompet Dhuafa telah menemukan jati diri sebagai lembaga zakat. Waktu awal-awal pencetusannya, rekan-rekan pencetus menanyakan kepada para alim ulama untuk mendapatkan legitimasi bahwa zakat boleh dikelola oleh swasta, dari berbagai upaya dari rekan-rekan maka ini bisa terwujud, bahkan Dompet Dhuafa menjadi yang menginisiasi undang-undang zakat,” ucap Rahmad Riyadi selaku PJS Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Senada dengan Parni Hadi saat menyampaikan sambutan, Ramhad Riyadi juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengevalusai diri dengan bermuhasabah dan meningkatkan layanan kepada para penerima manfaat. Selain itu, niat hati yang lurus untuk mengabdikan diri membantu masyarakat membutuhkan, juga menjadi pesan dari Rahmad Riyadi. “Dalam kesempatan 29 tahun Dompet Dhuafa ini, yang perlu kita lakukan adalah muhasabah. Yang pertama tentu bagi eksponen yang ada di Dompet Dhuafa bahwa ini adalah bentuk kecintaan terhadap kaum lemah dhuafa. Ini yang harus menjadi titik tolak para amil saat bekerja di Dompet Dhuafa. Yang kedua, Dompet Dhuafa sejatinya bukan hanya lembaga zakat, melainkan juga menerapkan ukhuwah basyariyah, yaitu kemanusiaan. Hal yang ketiga adalah kita sebagai amil tentu kita perlu mawas diri, mencoba meluruskan niat kita, dan pada kesempatan kali ini disampaikan juga bahwa hasil audit kinerja dan keuangan Dompet Dhuafa kembali dianugerahi WTP Wajar Tanpa Pengecualian,” tutur Rahmat Riyadi. Acara pada hari ini, turut diisi dengan pembacaan puisi perenungan karya Parni Hadi. Puisi ini menjelaskan bagaimana trilogi kemiskinan dan bencana yang telah dijelaskan dalam sambutan sebelumnya. Sejatinya puisi ini harus menjadi renungan bagi seluruh insan Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia. Orang Miskin Pindah Tempat oleh Parni hadi Orang miskin pindah tempat, dari desa ke kota dan pinggirannya. Wajah kemiskinan tetap melekat, sedikit beda cuma gaya penampilannya. Dari orang desa menjadi orang kota, gaya bicara dan pakaian coba beda, tapi kebiasaan lama tetap seperti biasa. Ini gegara urbanisasi. Desa tidak menarik lagi, terutama bagi kawula muda untuk mengais rejeki. Berbondong mereka pindah ke kota dengan bekal kemampuan seadanya. Jadi buruh ongkos murah. Kota jadi penuh tumpah ruah. Orang, di mana-mana orang! Di jalan-jalan, gang-gang dan rumah-rumah sempit yang dikontrak. Mereka kawin mawin dan beranak pinak. Macet dan kumuh di mana-mana. Bencana perkotaan mengintai, gegara over populasi orang miskin. Desa harus dibangun, dibuat menarik agar mengundang rejeki. Desa wisata jadi opsi. Ini bisa kurangi arus urbanisasi. Kemiskinan perkotaan perlu ditanggulangi sambil bersiap hadapi bencana akibat kemiskinan. Urban Disaster Management UDM jadi sebuah pilihan Jakarta, 1 Juli 2022 Jelang milad DD ke-29
Pendiridan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi mengharapkan lahirnya Dompet Dhuafa baru sehingga dapat memberikan manfaat lebih kepada para mustahik. ''Mari kita bangun DD baru, lebih baik, bermutu dan mampu berikan yang terbaik untuk mustahik, kaum dhuafa, warga miskin, bukan yang lain," ujar Parni pada peringatan Milad
Number of Organizations that the person foundedAlgorithmic rank assigned to the top 100,000 most active PeopleThe person's primary job titleThe organization associated to the person's primary jobWhere the person is located Europe, Menlo Park, ChinaWhere the person is located San Francisco Bay Area, Silicon ValleyA Person's genderTotal number of current Jobs the person hasHub Name Name of the HubCB Rank Hub Algorithmic rank assigned to the top 100,000 most active Hubs
תרגומיםבהקשר של "while he was working" אנגלית-יפנית מתוך Reverso Context: He's going to retire on 44 percent of what he earned while he was working.There is no recent news or activity for this profile. Find More Contacts for Dompet DhuafaProtected ContentHead of HR Director Human Resources 1 email found View contacts for Dompet Dhuafa to access new leads and connect with decision-makers. View All Contacts Company Type Non-profitContact Email layandonatur Number +62217416040Dompet Dhuafa Replubika is an Indonesian non-profit organization, established to raise the social dignity of the poor through ZISWAF Zakat, Infaq, Almsgiving, Waqf, and other clean legal funds. It was all started from the empathy of a group of journalist who had a frequent interaction with the poor and also the rich at the same time. By thatsituation they initiated to manage an alliance with anybody who are concern about poverty. The four journalists; Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, and Eri Sudewo, go together as the board founders of Dompet Dhuafa Republika Independent is Dompet Dhuafa's headquarters? Dompet Dhuafa is located in Banten, Jawa Barat, are Dompet Dhuafa's competitors? Alternatives and possible competitors to Dompet Dhuafa may include JOIN, Motown museum, and Government Of Quebec.
Jakarta- Tepat hari ini, Sabtu (2/7/2022) Dompet Dhuafa genap berusia 29 tahun. Gelaran milad ini pun akhirnya bisa dilakukan secara langsung di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, setelah sebelumnya terhalang pandemi
Afer working with The Rural Preacing Corps Corps Dakwah Pedesaan – CDP an Islamic mission agency that is initiated and financed by students in Yogyakarta, the chairman of Daily Newspaper REPUBLIKA, Parni Hadi embarrassed by the initiative of students who funded their activities from their limited allowance. Then he was challenged to match the pure intentions of the students by doing more with his authority as the leader of the largest newspapers belonging to Muslims in Indonesia, The REPUBLIKA 23 June 1993, he asked all REPUBLIKA employees to pay their zakat by deducting their monthly salaries, and continually supported the CDP activities. He appointed Eri Sudewo, Head of Secretary of REPUBLIKA at that period to lead this collection 2 July 1993, Eri Sudewo formally formed this collecting zakat activity as the corporate social responsibility of REPUBLIKA. It was named DOMPET DHUAFA REPUBLIKA and he started to invite The Daily readers attention to get involved with this the support of REPUBLIKA readers, Dompet Dhuafa Republika started to grow and grab more attention from the publics. The success in getting support from the public at the begining of its development, could not be separated from the application of the transparancy principles that still rarely found in similar organisation in Indonesia at that 10 October 2001 Dompet Dhuafa Republika was inaugurated as nationwide zakat institution by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of 2005 Dompet Dhuafa started its global role by established its first international office in Hongkong, later on Australia and Japan in 2011 and Unites States of America in of Dompet Dhuafa Australia, a result of the agreement between Yayasan Dompet Dhuafa Republika with Center of Islamic Dakwah and Education CIDE New South Wales in developing an entity of zakat institution in Australia, Dompet Dhuafa Australia, Ltd. was established. It officially registered as Public Company limited by Guarantee by the Australian Corporations Act 2001 in 21 July 2011.
KehadiranMasjid Panggung Cordofa dengan model panggung, mengandung filosofi.
Dompet Dhuafa genap berusia 29 tahun, pada Sabtu (2/7/2022). Gelaran milad ini pun akhirnya bisa dilakukan secara langsung di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta
HomeParni Hadi Creative Ideas Don’t Retire 14 October 2022, 1905 JAKARTA – Pani Hadi, a journalist born on August 13, 1948, started his career in 1973 for the ANTARA news agency. He co-founded and headed the European regional representative LKBN ANTARA Indonesian News Agency 1980-1986 in Hamburg, West Germany. He was the President Director/Editor, Chairman of ANTARA 1998-2000, and Managing Director of LPP RRI 2005-2010. He also won the 1999 Mahapatra Utama as a national press figure. He is still actively writing in several newspapers and online media. As a form of Dakwah Bil Hal, he initiated Dompet Dhuafa in 1993 as a poverty alleviation program. This time, Parni Hadi expressed his ideas about creative ideas that don’t have the word retire. From The Idea Garage Garasi Ide, a podcast created by Parni Hadi, he said, “In this garage, all ideas are accommodated. According to the purpose, various ideas are selected, sorted, processed into something that, Inshaa Allah, is beneficial to others”. According to Parni Hadi, creative work will not stop and continue to exist. Creative ideas and creative work do not know the word “retire.” Continually growing and scattered everywhere to produce superior products from creative work. “Creative work is relentless. Always looking for more attractive, innovative, competitive, productive and solutive alternatives,” said Parni Hadi. He again explained that each of those works would continue to exist, not knowing the time and circumstances. Ideas can also become numerous and develop. It even spread everywhere. “Creative work knows no end words. Ideas grow and will continue to grow. Ideas keep on rolling and flowing toward refinement. However, perfection belongs only to God,” concluded Parni. Dompet Dhuafa/Muhaitsam
JAKARTA - Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) III bertema "Meneguhkan Peran Jurnalis Muslim di era Digital dan Medsos agar Mampu Menjawab Tantangan Zaman" di The Bridge Function Room Hotel Horizon, Jakarta pada Kamis, 4 Agustus 2022.
JAKARTA — Tentu banyak yang langsung percaya ketika disebutkan bahwa BJ Habibie, memiliki kecerdasan intelektual IQ tertinggi di dunia. Dengan segala karya dan terobosannya, dengan mudah klaim itu diamini. Namun, wartawan senior Parni Hadi menceritakan bahwa Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut, tidak pernah peduli dengan tingkat IQ-nya sendiri. “Saya pikir, beliau itu super cerdas atau genius. Tapi ketika diberitakan ia memiliki IQ tertinggi di dunia, Mas Rudy tampak tidak peduli. Orang bilang apa saja terserah, yang jelas saya tidak pernah diukur IQ saya untuk itu’,” kata Parni Hadi, di Jakarta, Rabu 11/9/2019, saat menceritakan kenangannya bersama BJ Habibie. Parni Hadi merupakan satu dari segelintir wartawan yang dekat dengan Habibie, putra terbaik bangsa yang tutup usia pada Rabu 11/9/2019 petang. Parni terbiasa menyapa Habibie dengan sebutan Mas Rudy. “Banyak sekali kenangan pribadi saya dengan almarhum Mas Rudy, sejak kenal pada 1977 sebagai wartawan Antara. Beliau yang menugasi saya memimpin Republika 1993, memimpin LKBN Antara 1998,” jelas wartawan yang bergabung di Kantor Berita ANTARA sejak 1973 itu. Bagi Parni Hadi, Habibie adalah Bapak Kebebasan Pers Indonesia, Bapak Reformasi dan Bapak Demokrasi. Tentu di samping peran intinya sebagai Bapak Teknologi Indonesia. “Pers, reformasi dan demokrasi adalah satu kesatuan,” kata Parni Hadi. Habibie dikenang sebagai sangat peduli dan berdedikasi tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang menguasai teknologi canggih. Tapi, kata Parni, Habibie lebih memilih orang yang berkarakter baik daripada orang pintar saja. Sebagai insinyur kelas wahid dengan sejumlah hak paten produk hi-tech, Habibie di mata Parni merupakan orang yang sangat rasional, tidak berbelit-belit, to the point, dan demokratis. Parni Hadi pun tak kuasa menahan dukanya saat menghadiri langsung pemakaman Mas Rudy. “Karena super cerdas, beliau juga ingin semuanya super cepat dan temperamennya tinggi. Tapi hatinya gampang tersentuh dengan soal kemanusiaan dan karya seni yang bermutu tinggi dan multidimensi,” tambahnya. Ia pun menimpali, “Kalau tidak setuju, beliau langsung bilang. Kesannya keras, galak, tapi gampang memaafkan alias mudah lupa kalau sebelumnya ia mengesankan marah”. Kelahiran Dompet Dhuafa, menurut Parni Hadi, tak terpisahkan atas hubungan dekat dirinya dengan Habibie. “Ia menunjuk saya sebagai Pemred Republika. Sekitar enam bulan setelah Republika terbit, muncul gagasan di otak saya untuk mendirikan Dompet Dhuafa,” katanya. Republika lahir karena Soeharto memberi izin kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI yang dipimpin Habibie, untuk mendirikan koran. “Pada saat itu Mas Rudy tunjuk saya untuk pimpin Republika, dan dari rahim koran tersebut Dompet Dhuafa muncul, menasional, dan mengglobal untuk berbagi cinta kepada sesama,” tegasnya. Jadi, menurut Parni Hadi, Dompet Dhuafa berutang budi kepada banyak orang, terutama para donator sejak sebelum kelahirannya 2 juli 1993. Menjaga amanah donatur untuk berbagi cinta kepada sesama harus terus terjaga. Terlebih saat 2016 juga menerima anugerah Ramon Magsaysay di Manila, Filipina, karena dinilai berjasa untuk aksi kemanusiaan global. “Selamat jalan Mas Rudy, you are my mentor, senior brother and fasilitator, auf wiedersehen. Dein Parni,’’ tutup Parni Hadi. Dompet Dhuafa/Parni Hadi/IST
DompetDhuafa hadir untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu dan siap mensejahterakan kehidupan mereka. Sehingga mereka bisa bangkit dan bisa be
Organization Structure Main Board Branches Parni Hadi Board of Trustees Initiator, Chair of the Board of Trustees CHAIR OF MANAGEMENT BOARD Rahmad Riyadi CHAIR OF SYARIAH BOARD Prof. Dr. Amin Suma, SH, MA, MM CHAIR OF SUPERVISORY BOARD Jamil Azzaini DIRECTOR OF FINANCE AND OPERATIONS Tri Estriani DIRECTOR OF RESOURCE MOBILIZATION Etika Setiawanti DIRECTOR OF COMMUNICATIONS AND TECHNOLOGY Prima Hadi Putra DIRECTOR OF PROGRAMS Bambang Suherman DIRECTOR OF SOCIAL SERVICES, DA'WAH AND CULTURE Ahmad Shonhaji Parni Hadi Initiator, Chair of the Board of Trustees Rahmad Riyadi Chair Of Management Board Prof. Dr. Amin Suma, SH, MA, MM Chair of Syariah Board